Minggu, 29 Maret 2009

(balasan "Sang raja kebenaran")


"Mari amati"


Biarkan kini para pelakon politik memainkan operetnya
kita amati dari kejauhan
memilih yang berhak kita pilih
jika tak ada pun yang kita pilih
lebih baik diam
karena diam hak semua orang
dari pada ramai dalam kata
namun nihil dalam sikap

wsa

6 komentar:

Akang Sanusi mengatakan...

Kayaknya lebih kearag golput yah?... hehee.. tapi puisi ini cukup mewakili banyak orang yang lebih suka diam mengambil keputusannnya...!!!
aku suka tulisan2mu...

Akang Sanusi mengatakan...

jangan lelah menulis.,.. banyak orang yang tidak diberkati kemampuan ini...

wsa mengatakan...

thx bung sanusi..... semoga lain kali dapet kritiknya yaa...hhehe

juragan kebenaran mengatakan...

kenalin aku juga sang raja kebenaran.
kalimatnya sederhana kalau dengerin lagu, easy listening banget, katanya sih gitu. pendapatku, bahwa apatis sendiri adalah sebuah tindakan politis.

wsa mengatakan...

hai juragan kebenaran, apa sang raja kebenaran?! n_n..... ya bs aja siiiih..yaaa kata2 yang keluar dr aku mmg yang bgn aja...campur2 lah....tergantung mood, aku ga bs nulis kalo aku paksakan harus nulis ini atau itu!.... jadi yaaa apa adanya bgtu lah...thx untuk kkomentarnya ya

sirpetermarx.blogspot.com mengatakan...

Kebenaran ada di dalam hati ketika kita mau menyadari, membacalah selalu kemudian menulis dengan itu, bahasa menjadi kendala, agama menjadi amanah, saya manusia mencintai manusia karena saya diberikan itu dari sananya, Terima kasih orang tua karena aku telah ada, karena Cinta.