
“Ilah”
Kosong...............,
ruang sempit.............,
atap rendah.....................
Aku terpasung.
Oh...... tak satupun langkah tercipta.
Terjerat dalam mimpi hitam dan terhukum dalam kata.
Apa arti semua yang ada dalam ruang gelap ini?
Masih banyakkah yang terlupakan olehku?
segala perwakilan kata yang seharusnya mampu mewakili rasaku yang sesungguhnya.
Berapa kata lagi yang harus kuselipkan di celah-celah bilik rasa?
Hanya ia yang setia.
Setia memperhatikanku,
setia menatap mata lelahku,
dan yang tak pernah memalingkan cahayanya dariku sehingga aku tetap sadar bahwa aku masih ada.
Ada untuk terus berusaha menciptakan langkah.
Ialah Allah,
Ilah,
Ilahi.
Wsa2205089.30
Kosong...............,
ruang sempit.............,
atap rendah.....................
Aku terpasung.
Oh...... tak satupun langkah tercipta.
Terjerat dalam mimpi hitam dan terhukum dalam kata.
Apa arti semua yang ada dalam ruang gelap ini?
Masih banyakkah yang terlupakan olehku?
segala perwakilan kata yang seharusnya mampu mewakili rasaku yang sesungguhnya.
Berapa kata lagi yang harus kuselipkan di celah-celah bilik rasa?
Hanya ia yang setia.
Setia memperhatikanku,
setia menatap mata lelahku,
dan yang tak pernah memalingkan cahayanya dariku sehingga aku tetap sadar bahwa aku masih ada.
Ada untuk terus berusaha menciptakan langkah.
Ialah Allah,
Ilah,
Ilahi.
Wsa2205089.30
3 komentar:
lam kenal bu pembuat puisi.....
salam kenal juga hyu..... semoga bs saling bertukar inspirasi yaa.jangan lupa add facebook : willy_oneechan@yahoo.com
alunan kata yang indah dan mempesona.. sederhana namun terasa istimewa.. salam.
Posting Komentar